Aku rindu.
Perjalanan hidup ini membuat aku alpa tentang realiti kehidupan aku dikala ini. Aku menjadi keruan entah kenapa dan mengapa. Jari jemariku longlai, ku titipkan pada ayat-ayat puatis dikala aku terbayang wajahmu.wajah yang tidak pernah hilang dijiwaku walaupun banyak rintangan yang berlaku dikala aku berada di puncak realiti.
Jiwa meronta setelah kaku hampir sesuboh...mencari dan terus mencari .. siapa diriku yang sebenarnya.... waktu terus berlalu ....
Berakhirlah Sudah Cerita Kita,
Setelah Sekian Lama Bersama,
Kau Hadirkan Dia Dalam Cerita,
Yang Hanya Menyiksa Luka.
Ku Cuba Menahan,
Perik Yang Ku Rasa,
Walau Ini Menyakitkan,
Jika Menyakiti Aku,
Bisa Membuat Mu Bahagia,
Maka lakukan Itu,
Tanpa Mu, Ku Yakin Bisa.
Ikhlasku Mencintaimu,
Ikhlasku Kehilanganmu,
Semoga Kau Bahagia,
Dengan Pilihan Mu Itu,
Kau Bersama Dia.......
Aku Bersama Doa........
Sunday, July 15, 2018
Wednesday, June 20, 2018
Hatiku menangis
Hati menjadi sayu... apabila mengenangkan erti sebuah kehidupan. Aku tersedar siapa diri ini, yang tak pernah dicipta menjadi puisi. Ilusi . realiti kehidupan mengajar aku erti sebuah kata-kata yg dirungkaikan umpama pohon yang rebah ke bumi yang bergantung pada akar & tanah... percayalah wahai insan yang ku kasihi...Dunia ini tidak selalu tenang...tapi aku tidak hirau apa akan terjadi pada hari esok dan seterusnya. Yang aku tahu, takdir yg menentukan kehidupan aku dikala ini.
Jiwa selalu menangis... tiada siapa yang tahu. Dan pada siapa yg harus aku adukan... pada siapa harus aku luahkan.... hanya pada mu tuhan aku berserah.
Jiwa selalu menangis... tiada siapa yang tahu. Dan pada siapa yg harus aku adukan... pada siapa harus aku luahkan.... hanya pada mu tuhan aku berserah.
Subscribe to:
Posts (Atom)